Aneka Ragam Makalah

Makalah Pengertian Teori Perkembangan (Modul)



Jika bermanfaat, Mohon di Share ya !. kalau sempat sumbang tulisannya ya !
Makalah Pengertian Teori Perkembangan (Modul)
Oleh: Dosen Lusi Nur Ardhiani

PEMBAHASAN

A. Definisi Teori

Teori adalah pernyataan-pernyataan tentang sebuah konsep yang tersusun secara integrative yang berfungsi sebagai acuan saat harus menyebut atau mendeskripsikan saat membuat prediksi dan saat menjelaskan sebuah fenomena atau sebuah perilaku yang muncul. Teori ilmiah yang formal, lengkap dan ideal merupakan seperangkat pernyataan yang saling berhubungan definisi, aksioma, postulat, konstruk hipotesis, variabel intervening, dan lain sebagainya.

Ada dua macam fungsi teori, yang pertama sebagai kerangka berfikir dan yang kedua adalah memberikan dasar dan alasan ketika melakukan invensi dan tindakan yang nyata. Fungsi saling berhubungan untuk menggambarkan struktur, mekanisme atau proses yang tidak dapat diamati dan menghubungkan satu dengan yang lain serta dengan kejadian yang dapat diobservasi.


B. Syarat sebuah Teori
1. Logis >>Teori harus logis dan konsisten secara internal, pernyataan didalamnya tidak boleh saling bertentangan.

2. Logis secara empirik>>Teori seharusnya tidak kontradiksi dengan observasi ilmiah, teori harus sejalan dengan bukti-bukti empiric yang mendukungnya

3. Dapat diuji & ‘hemat’>>Teori sebaiknya memiliki sedikit konstruk, proposisi, dsb. Sehingga mudah dipahami dan dapat diuji.
4. Teori sebaiknya meliputi daerah ilmu yang luas & mengintegrasikan penelitian sebelumnya.


TEORI PERKEMBANGAN
  • Fokus pada perubahan dengan berlalunya waktu 
  • teori perkembangan harus kita pelajari sebagai upaya untuk mengetahui tahapan-tahapan hidup manusia
  • Menjelaskan atau berhubungan dengan perubahan yang terjadi dalam waktu tertentu dalam 1 atau lebih perilaku atau aktivitas psikologis ( thought, language, social behavior, perception)

Dalam upaya mengungkap perubahan dalam konteks pertumbuhan dan perkembangan ini para ahli psikologi mengungkapkan berbagai konsepsi yang menggambarkan mekanisme perubahan yang dialami manusia sepanjang masa perkembangannya. Masing-masing teori dan konsep yang dikemukakan mempunyai alasan dan cara pandang yang berbeda. Sehingga dalam menerapkan teori di masyarakat, tidak dianjurkan untuk sepenuhnya mengikuti salah satu konsep secara murni, mengingat tidak ada konsep yang berlaku obyektif untuk semua kondisi perkembangan manusia. Namun, dalam proses belajar dan mengkaji pada mata kuliah ini, apabila kita mengambil teori tertentu, maka kita akan mengambil seluruh perangkat belief tentang pernyataan perkembangan yang harus dinyatakan, metode untuk mempelajari hal tersebut dan apa sifat perkembangan.

Perkembangan seseorang adalah hasil dari faktor bawaan dan lingkungan (nature dan nurture). Setiap individu adalah makhluk yang unik dan setiap tahap perkembangan memiliki karakteristik yang khas. Faktor bawaan mencakup ciri-ciri fisik, kecerdasan, bakat, temperamen (yang akan menentukan bagaimana seseorang bertindak, bereaksi, bersikap dari satu situasi ke situasi lain yang sifatnya relatif menetap).

Faktor lingkungan sangat berperan untuk melakukan perubahan, dalam arti memaksimalkan potensi yang dimiliki anak, dan hal-hal yang kurang berkembang. Juga untuk meminimalkan hal-hal yang negatif pada diri anak (temperamen, gangguan perkembangan atau hendaya yang diidap oleh anak). Peran lingkungan adalah mengoptimalkan dimensi perkembangan mencakup faktor biologis (fisik, motorik), kognitif (bahasa, berpikir, daya nalar, daya ingat, dll), psikososial (kemandirian, bagaimana anak bersikap, berperilaku, kesadaran akan diri, harga diri, percaya diri, dll). Sebagai contoh, anak akan belajar bagaimana mencintai orang lain kalau mereka dicintai oleh (terutama) orangtuanya. 

Konteks dimana anak dibesarkan sangat besar pengaruhnya, kalau anak dibesarkan dalam konteks kekerasan, maka perilaku kekerasan akan menjadi bagian dari dirinya. Sebaliknya kalau anak dibesarkan dalam konteks yang positif, dimana hubungan antar anggota keluarga harmonis, memberikan contoh perilaku yang positif, memfokuskan pada tiga dimensi pengembangan anak secara seimbang, peka terhadap hal yang terjadi di lingkungannya, maka anak akan berkembang lebih positif. Aktivitas anak disesuaikan dengan tahapan usia, kemampuan, dan keunikan anak.

Perhatian, kasih sayang, sensitivitas dan responsivitas orang tua sangat berperan. Orangtua peka akan kebutuhan anak, mengapa anak berperilaku tertentu untuk menarik perhatian orangtuanya. Dari sinilah anak akan merasa dirinya sebagai orang yang penting, diperhatikan (bukan dimanjakan), memiliki harga diri dan rasa percaya diri yang tinggi. Orang tua tahu kapan membolehkan anak menjatuhkan pilihannya sendiri dan kapan tidak.

Pada anak usia Balita, dalam aspek psikososial, anak perlu belajar benar-salah, boleh dan tidak boleh. Hal ini berkaitan dengan karakteristik anak usia Balita yang biasanya negativistik, mengapa demikian? Karena dia sudah sadar akan eksistensi dirinya yang berbeda dari orang lain. Dari sini pula akan berkembang autonomi, jadi seni dalam mendidik anak adalah bagaimana menimbang-nimbang sampai batas mana anak dibolehkan dan sampai batas mana tidak dibolehkan. Bagaimana mengalihkan keinginan anak yang tidak dibenarkan dan memberikan alternatif sehingga autonomi anak tidak sampai dimatikan. 


Di usia Balita 

Fokus utama untuk mengembangkan dimensi kognitif adalah dalam hal bahasa dan memfokuskan perhatian pada apa yang sedang berlangsung. Mengapa bahasa penting? Karena bahasa adalah alat untuk berkomunikasi, mengarahkan pikiran seseorang, ekspresi diri yang paling utama dalam komunitas manusia. Kalau anak tidak paham bahasa dan tidak dapat mengungkapkan idenya melalui bahasa, bagaimana dia akan mempelajari hal-hal lainnya?

Fokus utama dalam aspek psikososial adalah menumbuhkan keyakinan diri sebagai anak yagn mampu berbuat sesuatu terhadap lingkungannya sehingga anak merasa percaya diri. Yang melandasi hal ini adalah perlakuan orang tua sejak dia bayi. Anak merasa ada orang yang dapat dia andalkan untuk memenuhi semua kebutuhannya, lekat dengan ibu-ayahnya (sedapat mungkin orangtua). Kalau anak merasa dirinya lekat secara aman dengan prangtuanya, hal ini akan berdampak jangka panjang, misalnya keinginan untuk meraih prestasi yang baik, memilih pasangan hidup, dan seterusnya.



DAFTAR PUSTAKA
  • Miller.P.H. (1993) Theories of Developmental Psychology 3rd ed. New York: W. H. Freeman and Company
  • Papalia.D.E., Old.S.W., Feldman.R.D. (2008). Human Development 9th ed. Jakarta: Kencana
  • Miller.P.H. (1993) Theories of Developmental Psychology 3rd ed. New York: W. H. Freeman and Company
  • Papalia.D.E., Old.S.W., Feldman.R.D. (2008). Human Development 9th ed. Jakarta: Kencana
  • Santrock, John W. (2002). Life-Span Development. Dallas. University of Texas.
  • Handaya, R.M., Hand Out Psikologi Perkembangan


Makalah atau artikelnya sudah di share, makasih ya !

Mau Makalah Gratis! Silahkan Tulis Email Anda.
Print PDF
Previous
Next Post »
Copyright © 2012 Aneka Makalah - All Rights Reserved