Aneka Ragam Makalah

Makalah Reliabelitas Dalam Evaluasi Pendidikan



Jika bermanfaat, Mohon di Share ya !. kalau sempat sumbang tulisannya ya !
Makalah Reliabelitas Dalam Evaluasi Pendidikan
Oleh: Riskan Adi dkk
Editor: Ibrahim Lubis, M.Pd.I

BAB I
PENDAHULUAN

Secara umum pengertian antara pengukuran, penilaian dan evaluasi memang lebih cenderung diartikan dalam suatu pengertian yang sama, sehingga memakainya hanya tergantung dari kata mana yang sedang diucapkannya. Akan tetapi sementara orang yang lain membedakan ketiga istilah tersebut yaitu Mengukur adalah membandingkan sesuatu dengan satu ukuran, pengukuran bersifat kuantitatif, Menilai adalah mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik buruk, penilaian bersifat kualitatif dan Mengadakan evaluasi meliputi kedua langkah di atas, yaitu mengukur dan menilai.

Berbicara mengenai tes, sebaiknya mengemahami terlebih dahulu pengertian tes itu sendiri. Istilah tes diambil dari kata testum suatu pengertian dalam bahasa Prancis Kuno yang berarti piring untuk menyisihkan logam-logam mulia. Adapun yang mengartikan sebagai sebuah piring yang dibuat dari tanah. James Ms. Cattel, pada tahun 1890 telah memperkenalkan pengertian tes ini pada masyarakat melalui bukunya yang berjudul Mental test and measurement. Selanjutnya di Amerika Serikat tes ini berkembang dengan cepat sehingga dalam tempo yang tidak begitu lama masyarakat mulai menggunakannya. Sebuah tes yang dapat dikatakan baik sebagai alat pengukur harus memenuhi persyaratan tes, yaitu memiliki Validitas, Reliabilitas, Objektivitas, Praktibilitas dan Ekonomis. Baca juga Makalah Inteligensi dan Kaitannya dengan Pendidikan

BAB II
PEMBAHASAN
Makalah Reliabelitas Dalam Evaluasi Pendidikan

A. Pengertian Reliabilitas
Kata reliabilitas dalam bahasa Indonesia diambil dari kata reliability dalam bahasa Inggris, berasal dari kata asal reliable yang artinya dapat dipercaya. Seperti halnya istilah valid kekacauan dalam penggunaan istilah ”reliablitas” sering dikacaukan dengan istilah “reliabel. “Reliabilitas” merupakan kata benda, sedangkan “reliabel” merupakan kata sifat atau kata keadaan.

Tes tersebut dikatakan dapat dipercaya jika memberikan hasil yang tetap apabila diteskan berkali-kali. Sebuah tes dikatakan reliabel apabila hasil-hasil tes tersebut menunjukan ketetapan (ajeg). Dengan kata lain, jika kepada para siswa diberikan tes yang sama pada waktu yang berlainan, maka setiap siswa akan tetap berada dalam urutan (rangking) yang sama dengan kelompoknya. Silahkan baca juga Makalah Proses Penciptaan Alam Semesta

Walaupun tampaknya hasil tes pada pengetesan kedua lebih dapat dipercaya akan tetapi karena kenaikannya dialami oleh semua siswa, maka tes yang digunakan dapat dikatakan memiliki reliabilitas yang tinggi. Kenaikan hasil tes kedua barangkali disebabkan oleh adanya “pengalaman” yang diperoleh pada waktu mengerjakan tes pertama. Dalam keadaan seperti ini dikatakan bahwa ada carry-over effect atau practice-effect, yaitu adanya akibat yang dibawa karena siswa telah mengalami suatu kegiatan.

B. Arti Reliabilitas Dalam Sebuah Tes
Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Maka pengertian reliabilitas tes berhubungan dengan ketatapan hasil tes, atau seandainya hasilnya berubah-ubah, perubahan yang terjadi dapat dikatakan tidak berarti.

Konsep tentang reliabilitas ini tidak akan sulit dimengerti apabila pembaca telah memahami konsep validitas. Tuntutan bahwa instrumen evaluasi harus valid menyangkut harapan diperolehnya data yang valid, sesuai dengan kenyataan. Dalam hal reliabilitas ini tuntutannya tidak jauh berbeda, jika validitas terkait dengan ketepatan objek yang tidak lain adalah tidak menyimpangnya data dari kenyataan, artinya bahwa data tersebut benar, maka konsep reliabilitas terkait dengan pemotretan bekali-kali. Hubungan antara validitas dengan reliabilitas dapat dijelaskan sebagai berikut. Validitas itu penting, sedangkan reliabilitas itu perlu, karena reliabilitas itu menyokong validitas. Tes yang valid umumnya reliabel, tetapi tes yang reliabel belum tentu valid. Instrumen yang baik adalah instrumen yang dapat dengan ajeg memberikan data yang sesuai dengan kenyataan.

Pengertian “ajeg” atau “tetap” dalam pembicaraan evaluasi tidak diartikan dengan “sama”. Ajeg atau tetap tidak selalu harus diartikan sama, tetapi mengikuti perubahan secara tetap. Jika keadaan si A mula-mula berada lebih rendah dibandingkan dengan si B, maka jika diadakan pengukuran ulang, si A juga berada lebih rendah dari si B. Itulah yang dikatakan ajeg atau tetap, yaitu sama dalam kedudukan siswa di antara anggota kelompok yang lain. Tentu saja tidak dituntut semuannya tetap. Besarnya ketetapan itulah menunjukan tingginya reliabilitas instrumen. Beberapa hal yang sedikit banyak mempengaruhi hasil tes banyak sekali. Namun secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi 3 hal:

C. Cara-cara Mencari Besarnya Reliabilitas
Kriterium yang digunakan untuk mengetahui ketetapan ada yang berada di luar tes (consistency external) dan pada tes itu sendiri (consistency internal).

1. Metode bentuk paralel (equivalent): double test double trait
Tes paralel atau tes ekuivalen adalah dua buah tes yang mempunyai kesamaan tujuan, tingkat kesukaran, dan susunan, tetapi butir-butir soalnya berbeda (alternate-forms method / parallel forms).

b. Metode tes ulang (test-retest method): single test double trait
Metode tes ulang dilakukan untuk menghindari penyusunan dua seri tes. Dalam menggunakan teknik atau metode ini pengetes hanya memiliki satu seri tes tetapi dicobakan dua kali. Oleh karena itu tesnya hanya satu dan dicobakan dua kali, maka metode ini dapat disebut single-test-double-trial method. Kemudian hasil dari kedua kali tes tersebut dihitung korelasinya.

c. Metode belah dua (split-half method): single test single trait
Diantara kedua metode diatas terdapat masih ditemukan beberapa kelemahan, kelemahan penggunaan metode dua-tes dua kali percobaan dan satu-tes dua kali percobaan diatasi dengan metode ketiga ini yaitu metode belah dua. Dalam menggunakan metode ini pengetes hanya menggunakan sebuah tes dan dicobakan satu kali. Oleh karena itu, disebut juga single-test-single-trial method. Silahkan dibaca juga Makalah Perubahan Sosial dan Konflik Sosial

BAB III
PENUTUP/KESIMPULAN
Makalah Reliabelitas Dalam Evaluasi Pendidikan

Dari penjelasan di atas dapat diambil pengertian lebih jelas bahwa reliabilitas merupakan hasil yang sama atau tetap jika dilakukan test secara berulang-ulang. Dan reliablitas akan sangat mendukung tingkat validitas sebuah test. Selain itu Sebuah tes tidak bisa dikatakan baik jika hanya berlandaskan pada asas reliabelitas saja, akan tetapi juga harus didasarkan pada asas Validitas, Objektivitas, Praktibilitas, Ekonomis.

DAFTAR PUSTAKA
  • Arikunto, Suharsimin, dasar-dasar evaluasi pendidikan. Jakarta: bumi aksara, 2009
  • Sugihartono, dkk, psikologi pendidikan. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Pendidikan UNY, 2007
  • Sudijono, anas, pengantar statistik pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2005


Makalah atau artikelnya sudah di share, makasih ya !

Mau Makalah Gratis! Silahkan Tulis Email Anda.
Print PDF
Previous
Next Post »
Copyright © 2012 Aneka Makalah - All Rights Reserved